Profesi Keguruan : Keterampilan Dasar Guru dalam Pembelajaran

 

TUGAS INDIVIDU

PROFESI KEGURUAN

 



 

 

 

1.      Nama lengkap             :           Muhammad Zulfikar Abubakar

2.      NIM                            :           H0418314

3.      Kode Tugas                 :           TI 01

4.      Tema Materi                :           Keterampilan Dasar Guru dalam Pembelajaran

5.      Prodi, bulan dan          :           Pendidikan Fisika, April 2020

Tahun pembuatan       


 

SOAL

1. Sebutkan secara lengkap kesembilan keterampilan dasar mengajar yang anda ketahui.

2. Uraikan penjelasan masing-masing dari kesembilan keterampilan dasar mengajar tersebut secara mendalam.

3. Kasus: terdapat seorang guru yang lulus S.I dari suatu prodi pendidikan belum menguasai ketrampilan dasar mengajar secara memadai.

3.1.Apa yang harus dilakukan oleh guru yang bersangkutan?

3.2.Apa yang harus dilakukan oleh lembaga /pimpinan sekolah tempat guru tersebut mengajar?

4. Apakah setiap mengajar, kesembilan keterampilan dasar mengajar tersebut harus ditampilkan oleh guru? Jelaskan jawaban anda lengkap dengan argumentasi dan contohcontoh kongkritnya.

5. Apakah program S1 pada prodi pendidikan (pada setiap spesifikasi keilmuan) menjamin penguasaan kesembilan keterampilan dasar mengajar yang dimaksud? Artinya, setiap lulusan S.1 prodi pendidikan pasti menguasai kesembilan kompetensi dasar mengajar tersebut.Berikan jawaban anda disertai argumentasi.

6. Fakta di Indonesia, masih banyak terdapat guru yang latar pendidikannya bidang keilmuan diluar pendidikan (non kependidikan). Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini?

 

 

 

 


 

1.         Keterampilan dasar mengajar.

a)         Keterampilan bertanya

b)         Keterampilan memberikan penguatan

c)         Keterampilan mengadakan variasi

d)        Keterampilan menjelaskan.

e)         Keterampilan membuka

f)          Keterampilan menutup pelajaran.

g)         Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

h)         Keterampilan mengelola kelas

i)           Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

 

2.         Penjelasan

a.        Keterampilan Bertanya

“Bertanya” adalah bahasa verbal untuk meminta respon siswa baik berupa pengetahuan, pendapat, atau pun sekedar mengembalikan konsentrasi siswa yang terdestruc oleh berbagai kondisi selama KBM berlangsung. Dalam proses belajar mengajar, “Bertanya” memainkan peranan penting sebab “Bertanya” dapat menjadi stimulus yang efektif untuk mendorong kemampuan berpikir siswa..

Tujuan guru mengajukan pertanyaan antara lain adalah :

• Menimbulkan rasa ingin tahu

• Merangsang fungsi berpikir

• Mengembangkan keterampilan berpikir

• Memfokuskan perhatian siswa

• Mendiagnosis kesulitan belajar siswa

• Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya

b.       Keterampilan memberikan penguatan

Penguatan adalah segala bentuk respons, baik bersifat verbal maupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi si penerima (siswa), atas perbuatannya sebagai suatu dorongan.

 

c.       Keterampilan mengadakan variasi

“Variasi” dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai perubahan dalam proses interaksi belajar mengajar. Dalam konteks ini, “variasi” merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengikat perhatian siswa

 

d.       Keterampilan menjelaskan

“Menjelaskan” adalah menyajikan informasi secara lisan, dengan sistematika yang runut untuk menunjukkan adanya korelasi/hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada 2 komponen dalam ketrampilan menjelaskan, yaitu : Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum atau rumus-rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian, merupakan  suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

·         kejelasan,

·         penggunaan contoh dan ilustrasi,

·         pemberian tekanan, dan

·         penggunaan balikan/feedback.

 

Kegiatan “menjelaskan” dalam proses KBM bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya.

 

e.       Keterampilan Membuka Pelajaran

Yang dimaksud dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam proses KBM untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.

 

f.       Keterampilan Menutup Pelajaran

Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri proses KBM.  Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba.Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan closing yang baik dan tidak tergesa-gesa.

 

g.       Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

 

Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses KBM. Dalam diskusi kelompok, siswa dalam tiap kelompok kecil dapat bertukar informasi dan pengalaman, melakukan pengambilan keputusan bersama, serta belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving).

Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.

 

 

 

h.      Keterampilan mengelola kelas

 

Suasa belajar mengajar yang baik sangat menunjang efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Seorang guru harus mampu menjadi manager yang baik dalam sebuah proses KBM. Hal ini berarti bahwa guru harus terampil menciptakan suasana belajar yang kondusif serta mampu menjaga dan mengembalikan kondisi belajar yang optimal, meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi selama proses KBM, sehingga siswa dapat fokus pada KBM yang berlangsung.

i.        Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Jumlah siswa dalam bemtuk pengajaran seperti ini berkisar 3 sampai 8 orang untuk setiap kelompok kecil, dan 1 orang untuk perseorangan.Terbatasnya jumlah siswa dalam pengajaran bentuk ini memungkinkan guru memberikan perhatian secara optimal terhadap setiap siswa.

 

3.      Studi Kasus

3.1 Guru yang bersangkutan semestinya mempelajari atau setidaknya mengetahui berbagai keterampilan dasar yang ada. Karena sejatinya keterampilan dasar inilah yang menentukan berhasil tidaknya seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran

3.2 Lembaga atau pimpinan yang bersangkutan sebaiknya memberi perlakuan khusus kepada guru tersebut untuk diajarkan tentang keterampilan dasar mengajar. Apabila memungkinkan, didirikan suatu kelas khusus untuk mengajarkan tentang keterampilan dasar dalam mengajar.

 

4.      Menurut saya, semua keterampilan tersebut haruslah dikuasai seorang guru. Ini karena kesemuanya merupakan landasan seseorang mampu untuk memberikan pengajaran dalam ruang kelas. Keberhasilan pemberian pengajaran tak semata ditentukan oleh seberapa banyak ilmu yang telah guru tersebut berikan, tetapi juga menyangkut hasil dari pembelajaran tersebut apakah baik atau tidak.

Contohnya adalah terdapat seorang guru yang sangat cerdas dan sangat menguasai pelajaran fisika, akan tetapi ketika didalam kelas, beliau kesulitan atau bahkan tidak mengetahui cara yang tepat dan baik untuk mentransfer ilmu pengetahuannya kepada siswanya. Hal ini karena kurangnya kemampuan guru tersebut dalam menjelaskan materi sehingga siswa menjadi kurang memahami apa yang sedang dijelaskan.

 

5.      Menurut saya tidak. Karena rata rata dari program pendidikan S1 hanya menekankan mengenai penguasaan materi yang telah diajarkan dan tidak menitik beratkan pada kemampuan mahasiswa dalam mengajar sebagai seorang guru nantinya.

 

6.      Pendapat saya sah sah saja. Seorang guru meskipun berlatar belakang non pendidikan, apabila ia dapat menguasai materi yang akan dia ajarkan dan mampu dengan baik menerapkan kesembilan keterampilan dasar dalam mengajar, tetap layak dan dapat bermanfaat menjadi seorang tenaga pengajar.

Karena menurut pengalaman saya betapa banyak guru pns yang lulus dan berasal dari kependidikan akan tetapi tidak menguasai bidang studi atau tidak menguasai keterampian dalam mengajar, sehingga siswa menjadi bingung dan jumlah siswa yang “berhasil” pun berkurang.

Disamping itu terdapat banyak tenaga honorer dan pengajar non kependidikan yang melakukan pengajaran di sekolah atau lembaga non formal namun memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengajar, karena memiliki pengalaman yang lebih baik dalam perjalanan kehidupannya.

Komentar

Postingan Populer