MAKALAH “FLAT EARTH SOCIETY DAN TEORI BUMI DATAR”

 

MAKALAH

“FLAT EARTH SOCIETY DAN TEORI BUMI DATAR”

 



 

Disusun Oleh :

Muhammad Zulfikar Abubakar

H0418314

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2019

 

 


KATA PENGANTAR

            Puji Syukur kita bersama sama panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, berkat karunia dan hidayah serta kekuatan dan kemampuan yang dikaruniakan-Nyalah, penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul, “Flat Earth Society dan Teori Bumi Datar” ini.

            Shalawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda kita, Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, atas kerja keras serta bimbingan beliau, kita berhasil beralih dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang berderang sebagaimana yang kita rasakan hingga saat ini.

            Terimakasih yang sebesar besarnya penulis sampaikan kepada segala pihak yang turut membantu, memberi arahan serta masukan selama penulisan makalah ini. Semoga jasa jasa mereka senantiasa bermanfaat serta bernilai ibadah di sisi Allah Yang Maha Esa.

            Penulis sungguh menyadari, betapa banyak kekurangan yang ada pada makalah ini. Semua itu tak lepas dari berbagai hal, diantaranya pengalaman penulis yang masih sedikit, ataupun pemahaman penulis yang masih sangat terbatas. Oleh karenanya, perlu kiranya bagi penulis untuk menerima berbagai kritik dan saran agar makalah ini dan karya tulis selanjutnya lebih baik lagi.

            Semoga, makalah ini dapat bermanfaat, baik itu dalam sarana memperluas wawasan, atau setidaknya menjadi bahan referensi terhadap kajian yang penulis bahas dalam makalah ini.

 

 

Majene, 5 Mei 2019

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    Penulis


 

DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................................. i

Daftar isi............................................................................................................................. ii

BAB I  Pendahuluan

Latar belakang..................................................................................................................... 1

Rumusan masalah................................................................................................................ 2

Tujuan penuliaan.................................................................................................................. 2

Manfaat penulisan............................................................................................................... 2

BABII  Pembahasan

Asal Mula Teori Bumi Datar............................................................................................... 3

Flat Earth Society, Komunitas Penganut Bumi Datar......................................................... 5

Bukti-bukti dan Pengamatan Mengenai Teori Bumi Datar................................................. 7

BABIII  Penutup

Penutup................................................................................................................................ 9

Saran.................................................................................................................................... 9

Daftar pustaka................................................................................................................... 10

 

 

 

 

 

 


 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Bumi merupakan tempat tinggal kita, beserta segala bentuk makhluk hidup lain yang berada disekitar kita. Bumi merupakan satu satunya tempat di tata surya ini, yang mampu menunjang kehidupan bagi makhluk hidup seperti kita. Di Bumi, tersedia Air, Oksigen, ketetapan suhu, serta atmosfer dan hal lain yang mampu menunjang semua kehidupan kita.

Namun tentu saja, segala bentuk pengamatan yang kita lakukan terhadap bumi kita, tak lain dan tak bukan adalah sesuatu yang bersifat sangat terbatas. Oleh karenanya tak heran apabila terlahir dua atau lebih teori yang berlawanan arah, akan tetapi memiliki bukti sendiri sendiri yang dapat menjelaskan, dan memperkuat akan keberadaan teori tersebut.

Hal ini merupakan satu akibat dari pengamatan manusia yang begitu terbatas, sehingga sulit untuk mengkaji, mendalami dan membuktikan tentang kebenaran akan suatu teori yang telah diajukan. Dalam sains, kita mempelajari berbagai teori, dimana beberapa teori tersebut merupakan penemuan dari orang orang terdahulu kita, yang mengamati kemudian menarik kesimpulan, yang pada akhirnya menjadi “bahan” yang kita pelajari saat ini. Tak menutup kemungkinan, mungkin satu dua atau beberapa tahun kedepan, akan muncul berbagai teori baru, atau teori yang lebih baik dan menyempurnakan berbagai teori sebelumnya. Mengingat perkembangan teknologi buatan manusia yang begitu canggih seperti sekarang ini.

Salah satu teori mengenai bentuk bumi antara lain adalah, Bumi Datar. Teori ini merupakan teori yang berasal dari berbagai pengamatan baik itu menggunakan indera pandang atau alat alat tertentu. Penganut Bumi Datar tentulah tidak sedikit, itulah mengapa, setelah pemikiran kita selama ini tentang bentuk bumi itu bulat, yang diajarkan mungkin semenjak menempuh pendidikan dasar, tiba tiba dikejutkan oleh keberadaan teori yang satu ini.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1        Asal mula teori bumi datar.

1.2.2        Flat Earth Society, Komunitas penganut Teori Bumi Datar.

1.2.3        Bukti-bukti dan pengamatan mengenai Teori Bumi Datar.

1.3  Tujuan Penulisan

1.3.1        Untuk Mengetahui asal mula adanya teori bumi datar.

1.3.2        Untuk mengenal tentang flat earth society, penganut teori bumi datar.

1.3.3        Untuk mengetahui apa saja bukti bukti dan pengamatan mengenai teori bumi datar.

1.4  Manfaat Penulisan

1.4.1        Sebagai referensi pengetahuan untuk mempelajari teori bumi datar.

1.4.2        Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali dan melakukan eksperimen tentang teori bumi datar.

1.4.3        Sebagai bahan referensi untuk pengantar dan perkenalan teori bumi datar.

 

 

 

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Asal Mula Teori Bumi Datar

2.1.1        Kepercayaan budaya-budaya kuno

Pendapat tentang bumi datar sebenarnya merupakan suatu bentuk kepercayaan kuno melalui cara pandang dan teknologi yang masih sangat terbatas di masa lalu.

Banyak dari kebudayaan kuno, yang menganut kosmografi bumi datar, yang meliputi antara lain bangsa Yunani yang mempercayainya sampai zaman klasik, bangsa Timur dekat hingga zaman periode Hellenistik, bangsa India sampai zaman Gupta (awal abad masehi), dan Tiongkok sampai abad ke-17.

Paradigma tersebut juga dipegang dalam budaya budaya orang asli benua Amerika, dan pernyataan bahwa bumi datar dan dikubahi oleh cakrawala yang melengkung berbentuk mangkuk merupakan kepercayaan umum dalam masyarakat yang hidup di era pra-saintifik.

Dari sini dapat dipahami bahwa kepercayaan berupa bumi ini datar dan langit yang berbentuk mangkuk diatasnya merupakan suatu bentuk kepercayaan yang ada sejak masa lalu, masa dimana manusia belum mengenal ilmu-ilmu sains dan mengamati sesuatu hanya dalam sekilas, seperti halnya untuk menarik kesimpulan bahwa bumi itu datar.

Barulah pada masa sebelum dan awal masehi dan pada masa pertengahan, pemikir pemikir cendekia dan kaum saintis mulai bermunculan, dimana kemudian mereka mulai memikirkan tentang bentuk sesungguhnya dari bumi, lalu kemudian memperkenalkan hal tersebut pada masyarakat yang hidup di era itu.

Salah satu tokoh awal yang kemudian menolak anggapan bahwa bumi itu datar adalah Phytagoras, yang hidup pada sekitar abad ke-6 SM, atau sekitar 600 tahun sebelum masehi. Ia berpendapat bahwa bumi itu bulat, meskipun saat itu kebanyakan masyarakat Pra-Sokratik (abad ke 6-5 SM) masih meyakini model bumi datar.

Setelahnya, seorang filsuf lain kemudian memberikan bukti bentuk bumi bulat, yaitu Aristoteles yang hidup sekitar 330 SM. Darinya kemudian pengetahuan bumi bulat menyebar pada dunia.

Seiring berkembangnya waktu, kemudian banyak ilmuan yang memberikan teori bumi bulat. Pembuktian pembuktian pun banyak dilakukan, berbagai sudut pandang dan berbagai fakta yang diberikan dalam pembuktiannya. Hal ini menyebabkan kepercayaan akan bentuk bumi datar perlahan lahan sirna, dan dianggap suatu bentuk pemikiran yang pra-saintis, dimana pendapatnya belum tersentuh sisi keilmuan yang mengikuti perkembangan waktu.

Semua itu melatar belakangi pudarnya kepercayaan akan bentuk bumi datar, namun bukan berarti penganut teori tersebut menghilang. Mereka tetap eksis hingga saat ini, namun tentu dengan cara berfikir yang berbeda dari masyarakat yang hidup di masa pra-saintik.

2.1.2        Teori bumi datar modern

Seiring waktu, ilmuan ilmuan dan saintis lama kelamaan seolah menganggap secara global, bahwa bumi berbentuk bulat. Namun pertanyaan yang timbul adalah apakah masih ada orang yang menganut teori bumi datar?

Jawabannya adalah, Ya.

Tokoh terkenal dengan hipotesis modern yang mendukung teori bumi datar dicetuskan oleh seorang penemu berkebangsaan Inggris, Samuel Robotham yang hidup pada tahun 1816 hingga 1884, dan merupakan pendiri Zetetic Society.

Ia berhipotesis demikian dengan berlandaskan pada aspek keagamaan. Salah satunya adalah berdasarkan penafsirannya mengenai ayat ayat tertentu di Alkitab, dimana ia kemudian mempublikasikan sebuah pamflet 16 halaman, yang berikutnya ia kembangkan menjadi sebuah buku setebal 430 halaman. Judul buku tersebut adalah “Earth not a Globe”, yang menguraikan pandangannya tentang bentuk bumi yang sebenarnya.

Berdasarkan sistem Robotham, yang ia sebut “Astronomi Zetetis”, Bumi adalah sebuah cakram datar yang berpusat di kutub utara sebagai bagian tengah Bumi. Cakram tersebut dikelilingi oleh dinding es Antartika. Selain itu, jarak matahari dan bulan hanyalah sekitar 4800 km (3000 mil), dan kosmos berjarak 5000 km (3100 mil) diatas bumi.

2.2    Flat Earth Society, komunitas penganut Teori Bumi Datar.

2.2.1        Apa itu Flat Earth society?

Flat Earth Society, jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia, “Flat” = datar, “earth” = Bumi, dan “Society” = Perkumpulan/komunitas, sehingga jika diterjemahkan maka “Flat Earth Society” berarti “Perkumpulan/Komunitas Bumi Datar”. Mereka adalah suatu perkumpulan atau kelompok orang yang meyakini bahwa bentuk sesungguhnya dari Bumi ini adalah datar, bukan bulat seperti yang dijelaskan oleh Ilmuan Ilmuan sains selama ini.

2.2.2        Awal Mula Flat Earth Society.

Pada tahun 1956, Samuel Shenton mendirikan International Flat Earth Society sebagai organisasi penerus dari Universal Zetetic Society, organisasi penganut teori Bumi Datar yang dipelopori oleh Samuel Robotham. Ia menjalankan organisasi ini dari kediamannya di Dover, Britania, Inggris.

Menurut komunitas ini, berbagai eksperimen luar angkasa seperti peluncuran satelit, eksperimen berkunjung ke Bulan, dan eksperimen lain seperti berkunjung ke planet lain adalah palsu adanya.

Komunitas ini kemudian memiliki banyak karya tulis sehingga memiliki perpustakaan.

2.2.3        Flat Earth Society Modern

Flat Earth Society modern tidak lagi berbentuk organisasi terpusat seperti halnya pada masa-masa Samuel Shenton, melainkan kini Flat Earth Society merupakan sebutan untuk semua orang atau kelompok massa tertentu yang meyakini bahwa Bumi ini datar.

Pada tahun 2004, seorang netizen yang merupakan kerabat dari Samuel Shenton, yakni Daniel Shenton, mulai dengan rajin memainkan media sosial. Ia menyampaikan segala bentuk pandangannya yang menurutnya ilmiah, sebagai bukti akan bentuk bumi datar. Pada tahun 2009, ia menjadi presiden di organisasi International Flat Earth Society yang berbasis di Inggris. Ia juga mengakui bahwa memiliki anggota yang berjumlah 60 orang.

Pada bulan November tahun 2010, muncul sebuah forum diskusi teori Bumi Datar di internet. Forum ini muncul di berbagai jejaring sosial media, diantara lain adalah Facebook dan Twitter.

Flat Earth Society masih ada dan masih banyak keberadaannya hingga saat ini. Kita bisa menemukan banyak artikel-artikel yang mereka tulis di website. Mereka banyak yang memiliki blog dan menjadi seorang blogger bumi datar.

2.3    Bukti Bukti dan pengamatan Teori Bumi Datar

Eric Dubay merupakan seorang penulis yang percaya dan meyakini akan teori Bumi datar. Pemikirannya ia tuliskan dalam buku yang berjudul “Earth is Not a Spinning Ball”.

Dalam bukunya tersebut, Dubay mengatakan bahwa Bumi Bulat merupakan bentuk konspirasi terbesar sepanjang masa. Berikut beberapa poin yang ia bahas dalam buku tersebut.

2.3.1        Bulan bukanlah sesuatu yang padat, melainkan lingkaran.

Menurutnya, bulan bukanlah merupakan sesuatu yang padat, melainkan sebuah lingkaran. Hal itu, menurutnya dapat dibuktikan melalui pengamatan terhadap bulan, dimana sisi nampaknya dari Bumi, adalah sisi yang itu itu saja. Bulan tidak pernah menampakkan sisi lainnya, dimana itu menjadi bukti bahwa bulan bukanlah benda yang bulat, melainkan lingkaran.

Menurut Dubay, NASA dan para astronom sengaja membuat kita berfikir bahwa bulan itu padat dan bulat, agar kita juga percaya bahwa bumi merupakan benda yang sama, yang berbentuk bulat.

2.3.2        Matahari tidak sebesar dan sejauh yang kita bayangkan

Menurut pengamatan penganut teori Bumi Datar, matahari merupakan benda bersinar yang kecil dan bersifat lokal. Matahari menyinari Bumi yang merupakan suatu hamparan yang luas. Selain itu jarak Bumi dan matahari tidaklah sejauh yang NASA sampaikan.

 

 

 

2.3.3        Horizon selalu tampak datar.

Bukti lain yang diajukan adalah pengamatan terhadap horizon. Ketika kita melihat ke laut jauh, yang tampak adalah satu, yaitu bentuk permukaan bumi yang datar.

Dia melakukan sebuah percobaan yaitu memasang kamera pada sebuah balon udara, lalu kemudian menerbangkannya. Menurutnya, gambar yang ia lihat dari kamera, mulai dari jarak 1 mil bahkan hingga 20 mil diatas laut, permukaan bumi selalu tampak datar.

Sehingga menurutnya, foto-foto lengkungan Bumi di cakrawala hanyalah merupakan tipuan dari NASA dan para astronom untuk membuat kita percaya bahwa bumi itu bulat,

2.3.4        Pengamatan terhadap helikopter

Bukti selanjutnya yang diberikan adalah pengamatan terhadap helikopter. Menurutnya, jika bumi benar benar bulat dan berputar, Helikopter akan bisa melayang di tempat dan menunggu untuk sampai ke tempat lain, tanpa harus digerakkan oleh pengemudinya. Namun hal ini tidak berlaku, dimana ketika helikopter diterbangkan dan dibiarkan melayang pada tempatnya, bahkan hingga siang berganti malam, ketika ia mendarat, ia akan kembali di tempat semula ia diterbangkan.

2.3.5        Peluru yang ditembakkan.

Bukti selanjutnya yang dikemukakan olehnya adalah, jika bumi benar benar bulat dan berputar, seharusnya peluru yang ditembakkan lurus ke atas, akan mendarat ratusan kaki di sebelah barat dari lokasi penembakan dilakukan. Namun hal tersebut tidak terjadi, hal ini membuktikan bahwa Bumi tidaklah bulat, dan tidak berputar.

 

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

3.1.1        Teori dan anggapan bahwa Bumi adalah datar pertama kali dikeluarkan oleh peradaban masa lalu yang belum mengenal sains, atau disebut peradaban pra-saintifik. Contohnya peradaban Yunani kuno, Mesir kuno, China kuno, Hindia kuno dan peradaban lain. Setelah adanya ilmu maka perlahan anggapan tersebut menghilang dan digantikan oleh perspektif Bumi bulat yang disampaikan oleh para astronot dan ilmuan. Kemudian pada era modern beberapa kelompok kembali mencoba memikirkan dan memberi pembuktian akan bentuk Datar, yang disebut dengan “Flat Earth Society”.

3.1.2        Flat Earth Society merupakan suatu perkumpulan orang-orang, yang menurut penelitian dan pengamatannya, kemudian meyakini bentuk bumi yang sesungguhnya adalah datar. Awalnya Flat Earth Society merupakan organisasi terpusat, namun pada era modern, ia berubah menjadi organisasi global yang tidak terpusat, sehingga argumennya bisa datang dari latar yang berbeda-beda, namun tetap sama meyakini bahwa bumi datar.

3.1.3        Beragam pembuktian dari kalangan bumi datar mengguncang sains, mulai dari pendapat mengenai ukuran matahari, struktur bulan, dan hal lain yang menjadi pembuktian bahwa Bumi datar.

3.2  Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

Cetak  :

Ganawati, dkk. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Haryanto.1999. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Erlangga

Oxlade, Chris dan Anita Ganeri. 2003. Ensiklopedia Mini Sains. Jakarta: Erlangga

Dubay, Eric. 2017. The Flat Earth Conspiracy. Jakarta: Bumi Media

Elektronik :

http://www.wikipedia.org

http://www.antaranews.com

https://blogs.scientificamerican.com

http://teknologi.news.viva.co.id

http://tdjamaluddin.wordpress.com

http://www.kompasiana.com

http://www.detik.com

 

 

 

 

 

                                                                 

 

Komentar

Postingan Populer